DUMAI, Keseriusan OPD Pemko Dumai Melalui Dinas Pendidikan & Kebudayaan Meningkatkan Jaminan mutu fasilitas dunia pendidikan di kota dumai, gencar dilakukan Pemerintah Kota Dumai pada Aljabar tahun Anggaran 2022 melalui Program DAK Fisik Anggaran APBN 2022 berdasarkan Pepres Nomor 16 tahun 2021, dan ketentuan pelaksanaan Kegiatan yang tertuang didalam Permendikbud Nomer 03 tahun 2022 tentang dak Fisik.,
Kucuran anggaran yang digelontorkan Pemerintah Pusat bukan tanggung-tanggung, ini bukti dari kepedulian dan perhatian Negara terhadap daerah melalui Program DAK Fisik ke semua Kementrian yang bersinergi ikut serta didalam soal dan urusan pembangunan sarana dan prasarana Otonom demi tercapainya program Indonesia Banggkit, Indonesia Tumbuh.
Namun prihal dan ketentuan itu bertolak belakang didalam pelaksananya, ini terjadi pada kegiatan pelaksanaan Swakelola DAK APBN 2022, pembangunan SMPN 018 Kelurahan Sungai Geniot, Kecamatan sungai Sembilan Kota Dumai.
Awalnya pada tanggal 11 Agustus 2022, PAC Ormas Bidik Tipikor Kecamatan Sungai Sembilan-kota Dumai telah melaksanakan Pemantauan dibeberapa sekolah-sekolah yang berada di wilayah Kecamatan sungai sembilan, termasuk di SMPN 018, Dugaan beberapa kejanggalan dan temuan yang tidak sewajarnya itu terjadi pada lokasi sekolah tersebut, diantaranya, Pekerjaan Pemasangan Kayu cerocok ukuranya tidak sesuai dengan Juknis, juklak, ( Bestek-Gambar Kerja –Red ), pemasangan kayu cerocok menurut pengakuan dari narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa pemancangan kayu cerocok itu seharus nya 9 batang pada tapak Gajah, ini hanya dipasang 5 – 7 batang saja, begitu juga pada cerocok lajur cor balok slop nya berjarak antara 50 – 70 cm per 1 batang cerocok.
Saya berada dilapangan sewaktu awal mula dan melihat sendiri kalau tak percaya bapak boleh bongkar saja bawah pondasinya. "Ucap Ketua PAC Ormas Bidik Sungai sembilan sambil menirukan kata narasumber tersebut,
"benar memang adanya ketika mengadakan dokumentasi, dan Investigasi dilapangan, bahwa kejanggalan tersebut benar adanya. Kemudian pada pemasangan besi rakitan untuk slop tapak gajah, Besi Stek Tiang Balok tidak dalam terangkai ( Terikat menyatu ) ini berdasarkan pengakuan dari salah satu kepala tukang yang berada di lokasi, menurut pengakuannya, bahwa besi steknya untuk tiang betonnya ditanamkan saja setelah semen cor agak sedikit mengering" tuturnya polos.
dan itu buktinya pak, karena kekurangan besi steknya dan harinya sudah sore mau gelap, kemudian besinya kurang, makanya beberapa coran tapak gajahnya tidak terpasang besi steknya pak.
Kemudian tim beralih pada pekerjaan pada pekerjaan bangunan lainya, yang pada saat yang sama sudah memulai pengecoran tiang, terdapat selisih ukuran dari Juknis ( gambar/ bestek ) dimulai dari pekerjaan coran balok slop bawah yang seharusnya ukuran 20 x 20 cm, ini Cuma terpasang hanya tinggi 18 cm dan lebar rata-rata 17 cm, begitu juga pada pekerjaan tiang balok, hanya berukuran rata-rata 17 cm x 17 cm ( selebar 1 keping papan ).
Ketika tim kembali bertanya kepada kepala tukang, kenapa cetakan cor tiang balok hanya selebar 1 keping papan saja pak, di kampil lagi papannya dirakit 4 jadi satu cetakan, kenapa tidak di sambung, biar ukuranya pas 20x20 cm, atau kenapa tidak pakai triplek yang tebal saja untuk cetakannya,
"kemudian kepala tukang menjelaskan, saya ini Cuma bekerja saja pak, kalau perintah dari atas suruh seperti ini, saya Cuma ikut saja pak, sambil menirukan penuturan Kepala tukang dan mengambil dokumentasi dilapangan.
Kemudian tim bergerak menemui kepala sekolah SMPN 18 yang pada saat itu tidak sedang berada di tempat dan diwakilkan dengan Wakil kepala sekolah, menerangkan bahwa pekerjaan ini kami dari pihak sekolah tidak punya andil dan dikelola orang dinas, kami disini hanya penerima fasilitas dan manfaatnya saja, dan tidak perlu tau masuk kedalamnya."terang Wakil Kepsek
Tim merasa penasaran kembali bertanya kepada wakasek, kita selaku pihak sekolah kan sudah seharusnya ikut serta berperan mengawasi, dan melakukan pemantauan pekerjaan dan kegiatan yang sedang berjalan di sekolah bapak ini lho, kenapa tidak bapak laksanakan.?? Baik Buruknya bangunan ini kan milik kita bersama pak kelak.,
Tidak ada perintah seperti itu pula pak, jawabnya singkat, kalau mau tau lagi soal bangunan ini, silakan bapak hubungi pihak dinas aja ya pak, karena pesan dari dinas kalau ada masyarakat atau pihak-pihak yang mau bertanya silahkan datang kedinas aja, tutur wakasek smpn 018 yang tergolong masih muda ini sambil menutup pembicaraan.
Lanjut pada tgl 13 Agustus 2022, tim mencoba menghubungi via chat WA pihak Swakelola Disdikbud, yang berinisal, D, mempertanyakan prihal pembangunan di SMPN 018, kenapa sampai terjadi seperti ini, D menjelaskan, untuk pekerjaan cerocoknya pak, bapak sudah bertanya sama tukang ya pak, kalau urusan itu yang pasti tukang lah yang lebih paham itu pak kalau kami menyediakan bahan dan upah, dan tukang sudah dibekali dengan gambar kerjanya pak.
Lalu berlanjut mengirimkan foto pengecoran tiang balok rata-rata ukuranya T- 18 x L 17 cm ( satu Keping Papan, Sdr, D menjawab, Pembangunanya kan belum selesai pak dan Nanti ( Tiang ) juga dirapihkan dengan Di pelaster ( untuk mencukupi ukuran jadi 20 x 20 cm ) tim bertanya kembali setahu kami plasteran itu di luar item coran balok dan Kolom tiang ( didalam analisa satuan bahan dan upah di RAB kegiatan) benar ngak pak.
Kalau soal itu, bapak bertanya saja dengan Konsultan, berlanjut menghubungi Konsultan, dan mempertanyakan hal yang sama via Call WA, konsultan menjawab bahwa mohon dimengerti pak, kan lokasinya jauh dan terpencil, apalagi bahannya agak sulit masuknya ke lokasi pak, kan sudah seharusnya pihak konsultan sesuai dengan fungsinya mengawasi kegiatan swakelola, dan sudah sepatutnya tugas dan fungsi bapak untuk mengawasi dan mengetahui hal-hal diluar ketentuan bestek dan juknis apa lagi pelaksaan pekerjaan ini
Menggunakan anggaran APBN yang cukup besar pak, konsultan menjawab dengan sangat berhati-hati, bahwa jika nanti benar ditemukan ada kejanggalan dan temuan seperti yang bapak laporkan tidak sesuai dengan Juknis/Juklak (bestek) maka kami akan membongkarnya sesegera mungkin,
Penasaran tim kembali bertanya, bagaimana mengenai pekerjaan pemasangan cerocok yang tidak sesuai dengan juknis, dan pemasangan balok slop dan tiang beton yang tidak sesuai ukurannya bagaimana pula apa bangunan itu harus dibongkar, dan untuk cerocok yang kurang harus di sisip dari samping y pak?
tidak pak, kalau untuk pekerjaan seperti itu yg sudah terlanjur, nanti akan kita CCO, Adendumkan pada pekerjaan tambah kurangnya.
Kok ada kata-kara adendumnya pak? iya pak, itu kan sesuai prosedur, bagaimana pula supaya publik mengetahui bahwa pada akhir/ Final kegiatan tersebut, CCO, atau Adendum itu ada atau tidak dilakukan.
Lantas konsultan menjawab, pasti pak, kami ditunjuk sebagai konsultan kan harus profesional, dan kami diperintah Pak walikota Dumai pak dan SK kami saja Pak Walikota Dumai Juga yang tanda tangan. Pasti itu pak, jadi mohon lah pak, jangan di permasalahkan ya pak. Tutup konsultan yang tergolong masih muda ini.
Tidak berakhir di situ saja pada tanggal yang sama tim mempertanyakan kepada Sdr FL sebagai PPTK Pelaksanaan Swakelola di SMPN 018, dalam konfirmasi, pada saat itu Sdr mengakui tidak berada ditempat lagi dinas luar. Dan dengan pertanyaan yang sama tim mempertanyakan tentang situasi dan kondisi pelaksanaan Swakelola DAK Fisik di SMPN 018 Kec. Sungai Sembilan,
PPTK menjelaskan, koordinasikan saja dulu pak ke konsultan dan PPK / KPA nya pak. Saya tidak bisa menjawabnya, karena sedang tidak berada ditempat"tutupnya ketika dihubungi via selular,
berlanjut Tim lansung mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai menemui PPK/ KPA, yakni Kabid SMP untuk mendapatkan klarifikasi dan kejelasan prihal temuan investigasi dilapangan beberapa hari yang lalu, buk Kabid Sdr A.Sos.Msi, mengatakan, saya baru 2 bulan saja menjabat di Kabid SMP di Disdikbud Kota Dumai.
Memang saya baru saja mendapat mandat selaku PPK/KPA untuk pelaksana kegiatan ini dari Buk Kadisdikbud kota Dumai, kami secara kedinasan sangat berterimakasih tentang ada laporan dan informasi dari pihak Bapak selaku Organisasi Masyarakat Bidik Kota Dumai Pemantau & Pengawasan kegiatan kami, Insya Allah saya akan segera Turun ke lapangan bersama Buk Kadis untuk meninjau prihal yang bapak utarakan dan sampaikan kepada kami.
Sebelumnya kegiatan ini penangananya ada pada Kabid Lama Sdr. S. Yang tahu persis kegiatan DAK Fisik APBN 2022 Disdikbud se-kota Dumai. Jadi kasi saya waktu untuk mengecek dan melihat langsung pelaksanaan dilapangan ya pak."Ucap buk Kabid
Setelah ini akan kita adakan evaluasi kekurangan dan apa saja tindakan yang akan kita ambil."Jelasnya
Kemudian rasa penasaran ini ingin mempertanyakan prihal mengenai Kepala Bidang SMP yang lama untuk mendapatkan Informasi, tim mencoba untuk menghubungi, Sdr, S, namun tidak ada jawaban, dan seakan-akan menghindar dari pantauan, sampai dengan pemberitaan ini diturunkan, sepertinya tidak ada perubahan pada pekerjaan dan seolah-olah pantauan tim tidak di Indahkan dan dinas pada saat ini sangat-sangat tertutup, dan dugaan atas terjadinya Monopoly Anggaran dan Pekerjaan asal-asalan yang terjadi dilapangan ini benar adanya.(Hamdani)
0 Komentar